Sustainability adalah persoalan kompleks yang butuh ditangani secara kolaboratif dan berkelanjutan oleh para stakeholder lintas sektor dan bidang. Hal itulah yang disadari, salah satunya, oleh City Development Limited (CDL), perusahaan developer berbasis di Singapura yang dikenal dengan komitmennya menghadirkan bangunan ramah lingkungan. Bagi CDL, bangunan ramah lingkungan tidak hanya benar dan baik bagi keberlangsungan masa depan manusia, tetapi juga merupakan area bisnis yang potensial secara ekonomi.
Tidak heran jika CDL mendapatkan pelbagai penghargaan sejak beroperasi lebih kurang 55 tahun yang lalu. Portofolio dan jejaringnya tersebar di lebih dari 104 lokasi di 29 negara, dan terus berkembang. Karena sadar bahwa inisiatif dan komitmen membangun gedung dan real estate ramah lingkungan saja tidak cukup, pada 5 Juni 2017, bertepatan dengan Hari Lingkungan Dunia, CDL berkolaborasi dengan Sustainable Energy Association of Singapore (SEAS) mendirikan Singapore Sustainability Academy (SSA), berlokasi di samping City Square Mall. City Square Mall sendiri adalah mall ramah lingkungan pertama di Singapura; dilengkapi dengan fasilitas solar panel untuk menghasilkan energi yang dibutuhkan bagi operasional mall tersebut.
Ke Kantor SSA inilah rombongan YPSIM melakukan kunjungan kerja terakhir sebelum kembali bertolak ke Indonesia. Relatif berbeda dengan tujuan kunjungan ke SMU dan NUS yang fokus pada benchmarking kurikulum, program, dan inisiatif, kunjungan ke SSA dititikberatkan pada bagaimana gedung ramah lingkungan itu sebetulnya didesain.
Rombongan disambut Ms. Dil-Peet dan Ms. Allen. Sebagai representatif dari SSA, Ms. Dil-Peet menjelaskan inisiatif dan acknowledgement yang dilakukan oleh CDL secara umum, dan SSA secara khusus. Misalnya, Ms. Dil-Peet menyebut fungsi SSA sebagai hub yang menghubungkan tidak kurang dari 100 pemangku kepentingan di pemerintahan, industri, dan NGO. SSA juga menjadi tempat di mana tidak kurang dari 630 kegiatan dan training dilaksanakan, dengan lebih kurang 22.300 peserta ikut hadir.
Dengan track record semacam itu, SSA menjadi tempat di mana semangat, gagasan, dan persoalan terkait sustainability didiseminasikan dan didiskusikan. Gedungnya dibangun dengan menggunakan bahan kayu, dilengkapi solar panel, dengan karpet dari bahan hasil daur ulang. Setiap stakeholder yang hadir, diabadikan namanya dalam semacam plakat kecil berbentuk daun, yang ditaruh di dekat taman di luar gedung.
Setelah proses pemaparan dan diskusi selesai, dipandu oleh Ms. Allen, rombongan berkeliling melihat-lihat City Square Mall. Sambil menyusuri lantai demi lantai, Ms. Allen menjelaskan cara kerja pengelolaan energi yang diproduksi melalui solar panel, untuk kebutuhan operasional mall. Ia juga menjelaskan bagiamana arsitektur mall diatur sedemikian rupa agar sirkulasi udara relatif optimal, mengurangi kebutuhan konsumsi energi pendingan ruangan.
Yang juga tidak kalah menarik adalah pengelolaan kamar mandi yang mengoptimalkan teknologi Artificial Intelligence untuk membantu memastikan/mengatur higienitas dan kenyamanan pengunjung. Kunjungan berakhir dengan melihat sentra pengisian ulang (charging) mobil listrik di salah satu area parkir lantai bawah.
– Irfan L. Sarhindi